Pembuatan hutan pantai yang sudah berhasil akan mendatangkan banyak manfaat baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. Seperti telah dijelaskan di awal makalah, banyak manfaat dari sisi ekologi yang dapat diperoleh dari pembuatan hutan pantai. Manfaat minimal adalah adanya perubahan iklim mikro. Kondisi lahan yang saat ini berupa hamparan pasir, panas, dan penutupan vegetasi yang minimal, akan berubah menjadi hamparan yang hijau, sejuk dan menyegarkan dengan tegakan yang kokoh. Adanya perubahan penutupan lahan tersebut akan mendorong terjadinya perubahan komposisi ekosistem seperti semakin bertambahnya jenis dan jumlah unggas, mikroba dalam tanah, dll. Ketersediaan oksigen bagi kehidupan dan penyerapan karbon dioksida/ karbon monoksida juga merupakan dampak positif langsung dari keberadaan hutan pantai.
Secara ekonomi pembuatan hutan pantai akan semakin mendorong pengembangan pariwisata pantai sehingga dapat meningkatkan potensi dan peluang berusaha bagi warga masyarakat sekitar. Selain itu potensi dan peluang berusaha juga didapat dari pengolahan biji Nyamplung menjadi minyak Nyamplung yang ramah lingkungan. Dengan demikian kondisi lingkungan juga dapat terjaga keberlanjutannya.
Biji Nyamplung yang dikeringkan dapat diolah/diproses menjadi minyak Nyamplung yang berfungsi sebagai bahan bakar nabati (bio fuel) dan dapat menggantikan solar. Berdasarkan informasi hal tersebut telah diuji coba penggunaannya pada kendaraan lapis baja/ tank TNI AD.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Desa Karangmangu, 1 kg biji Nyamplung kering dengan kulit dapat menghasilkan 0,7 kg biji Nyamplung tanpa kulit. Biji Nyamplung tanpa kulit tersebut apabila diolah/ diproses menggunakan Unit Pengolah Biji Jarak yang terdapat di Kelompok Tani Desa Karangmangu tersebut, akan menghasilkan rendemen 0,4 atau 2,5 kg biji Nyamplung kering tanpa kulit dapat menghasilkan 1 liter minyak Nyamplung.
0 komentar:
Posting Komentar